Terapi musik sejauh ini didefinisikan sebagai sebuah aktivitas terapiutik yang menggunakan musik sebagai media untuk memperbaiki, memelihara, mengembangkan mental, fisik, dan kesehatan emosi. Di samping kemampuan nonverbal, kreatifitas dan rasa yang alamiah dari musik, juga sebagai fasilisator untuk menjalin hubungan, ekspresi diri, komunikasi, dan pertumbuhan pada penggunanya. Pada tahap selanjutnya, terapi musik difungsikan untuk memperbaiki kesehatan fisik, interaksi sosial, hubungan interpersonal, ekpresi emosi, dan meningkatkan kesadaran diri.
Dengan demikian secara prinsip, seseorang dengan predikat terapis musik tidak berbeda dengan ahli terapi di luar musik yang disebut terapis. Dan, profesi terapis hanya bisa diimplementasikan oleh seorang profesional. Di Amerika, seorang terapis musik harus mencapai tingkat sarjana di bidang terapi musik dan telah diakreditasi oleh AMTA. Keterampilan yang harus dikuasai meliputi keterampilan bermain piano, vokal, gitar serta pengetahuan sejarah musik, teori dan komposisi, juga psikologi, sosiologi, anatomi, dan fisiologi.
Setelah menyelesaikan tingkat sarjana, seorang terapis musik harus mengikuti pelatihan profesi selama 6 bulan guna mendapatkan lisensi sebagai terapis. Selain persyaratan formal di atas, seorang terapis musik juga harus memiliki rasa percaya diri, sadar diri, dan persepsi yang realistis terhadap kelemahan serta kelebihan yang dimiliki. Lalu, cara berfikir kreatif, spontan, energik, fleksibel, dan memiliki rasa humor sebagai faktor penting. Hampir semua dari mereka akan menangani klien individu atau kelompok baik dalam sebuah institusi, komunitas, maupun praktek di klinik-klinik pribadi.
Di karenakan salah satu maksud dari terapis musik melalui intervensi musikal adalah untuk memulihkan, menjaga, memperbaiki emosi, fisik, fisiologi, dan kesehatan serta kesejahteraan spiritual maka dalam definisinya pun terdapat elemen-elemen pokok yanng ditetapkan sebagai materi intervensi, yaitu:
1. Terapi musik digunakan oleh terapis musik dalam sebuah tim yang terdiri dari dokter, pekerja sosial, psikolog, guru, atau orang tua.
2. Musik merupakan media terapi yang terutama. Aktivitas musik digunakan untuk menumbuhkan hubungan saling percaya, mengembangkan fungsi fisik, dan mental klien secara teratur serta terprogram. Contoh intervensi bisa berupa bernyanyi, mendengarakan musik, bermain alat musik, mengikuti gerakan musik, dan melatih imajinasi.
3. Materi musik yang diberikan melalui latihan-latihan sesuai arahan terapis. Intervensi musikal yang digunakan terapis didasarkan pada pengetahuan tentang pengaruh musik terhadap perilaku serta memahami kelemahan atau kelebihan klien sebagai sasaran terapi.
4. Terapi musik yang diterima klien disesuaikan secara fleksibel dengan memperhatikan tingkat usia. Terapis musik bekerja langsung pada sasaran dengan tujuan terapi yang spesifik. Sasaran yang hendak dicapai termasuk komunikasi, intelektual, motor, emosi, dan keterempilan sosial. Walaupun klien tidak dilatih untuk terampil bermusik tetapi secara otomatis keterampilan musiknya akan berkembang. Keterampilan musik sama sekali bukan orientasi terapis. Perhatian lebih diberikan pada pengaruh aktivitas musikal terhadap respons emosi, fisik, fisiologi, serta fungsi sosio-ekonomi klien.
Oleh karena itu dapat dikatakan bahwa terapi musik merupakan sebuah aplikasi yang unik dalam membantu meningkatkan kualitas hidup seseorang dengan menghasilkan perubahan-perubahan positif dalam perilakunya. Sering kali terapi jenis ini digunakan sebagai alternatif terakhir dari gangguan yang sudah tidak dapat direspons oleh psikolog atau dokter, pengobatan dengan latihan tertentu, atau medis lainnya.
Menurut hasil penelitian, dikatakan bahwa terapi dengan menggunkan alat musik gesek dapat menjangkau seseorang yang tampaknya sulit dedekati atau klien yang mengalami kegagalan memori terhadap kata-kata atau gambar. Maka musik dipercaya merupakan esensi dari komunikasi nonverbal, sehingga banyak orang secara tanpa disadari memberikan respons positif khususnya tehadap musik-musik tertentu. Untuk itu maka hampir dapat dipastikan musik sangat aplikabel pada hal-hal nonverbal dan akan dengan mudah menstimuli klien. Terapi musik dalam berbagai model telah diaplikasikan bagi klien gangguan mental, gangguan otak tau luka traumatik, penderita alzheimer karena usia tua, pengobatan terminal antara klien dengan keluarganya, juga sebagai konselor bagi penyandang autis.
Saat ini, terapis musik sudah banyak memiliki banyak metode dan model pendekatan dalam terapinya. Beberapa menggunkan alat musik yang berorintasi pada perilaku interaksi, berimprovisasi sambil mendengarkan atau aktif bermain musik. Ciri primer di balik aktivitas terapi musik adalah terjadinya koneksi non-verbal. Tanpa harus mengucapkan kata-kata, misalnya klien dapat mengekspresikan kemarahannya sambil berimprovisasi pada alat musik.
Demikain pula, klien alzheimer yang kehilangan kapasitas bahasa dapat didekati melalui lagu-lagu nostalgia (Tembang kenangan) atau hanya dengan mengikuti irama musiknya. Musik akan hadir dalam beberapa tahapan kesadaran seseorang. Ada yang dapat menikmati musik sebagai bunyi yang bagus. Ada juga yang hanya terfokus pada konsep abstrak yang dimiliki musik, seperti struktur irama, melodi, atau harmioninya saja. Seorang terapis musik dapat mulai dengan hal-hal konkret dan kemudian berkembang kepada yang lebih abstrak untuk meningkatkan rangsang pada klien.
Lingkungan kerja terapis musik sangat luas mulai dari klien gangguan mental, cacat fisik, luka batin, demntia, gangguan saraf, mental, keterlambatan perkembangan, traumatis pada otak, ketidak mampuan belajar, sampai klien yang tidak menderita sakit tertentu berdasarkan diagnosis klinis. Mereka bekerja di rumah sakit-rumah sakit, tempat perawatan, sekolah, tempat rehabilitasi, kelompok-kelompok dalam rumah atau praktisi privat. Terapis musik juga bekerja pada beberapa tujuan yang non-musikal, termasuk mengembangkan kemampuan komunikasi, perilaku terbelakang, kemampuan akademik dan motor, konsentrasi, keterampilan sosial, menata rasa sakit serta mereduksi stres.
Seorang terapis bekerja dengan musik dalam satu kesatuan berupa aktivitas dan intervensi. Misalnya, seorang terapis dan kliennya secara bersama-sama menciptakan sebuah lagu untuk mengekspresikan perasaan klien. Klien harus belajar memainkan piano untuk memperbaiki perkembangan keterampilan motornya. Tetapi materi pelajarannya sama sekali bukan untuk mencapai keterampilan memainkan piano. Atu menggunakan alat musik untuk mengekspresikan emosi yang tidak dapat dilampiaskan secara verbal. Selain itu dengan aktif bergerak, bernyanyi, mendiskusikan lirik lagu sangat membantu klien mencapai sasaran seperti yang telah diprogramkan.
Salah satu model terapi yang banyak digunakan adalah Guided Imagery & Music dikembangkan oleh Bonny dan Bruscia (1996), berupa sebuah proses terapi yang mulai dari mendengarkan musik kemudian mengakses ke kedalaman jiwa serta aktualisasi diri dan kesehatan klien. Metode GIM ini juga mengikut sertakan imajinasi dalam rangka pengembangan kesadaran dengan maksud untuk memperoleh manfaat dari pengalaman berimajinasi itu sendiri. Sebagai sebuah model terapi, GIM dapat merepresentasikan respons emosi terdalam yang tersembunyi dengan menstimuli kretivitas yang dimiliki klien.
Dapatkan CD Terapi Musik Bioenergi sekarang juga! dan rasakan manfaatnya bagi kehidupan Anda
Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk merasakan keajaiban dari Tuhan,
Hidup Sukses dan terbebas dari berbagai masalah.
Inilah saat yang tepat bagi Anda untuk merasakan keajaiban dari Tuhan,
Hidup Sukses dan terbebas dari berbagai masalah.
Harga CD Terapi Musik Bioenergi @ Rp 250.000,-
Jika Anda membeli 1 PAKET CD Terapi Musik Bioenergi (5 CD meliputi : CD Kesuksesan, CD Penyembuhan, CD Kecerdasan, CD Aura Kecantikan, CD Seks / Pasutri) Harga HANYA Rp. 1.000.000,- dan BONUS Langsung Buku 101 Keajaiban Bioenergi. Bagi ALUMNI Bioenergi yang membeli 1 PAKET CD Terapi Musik harga HANYA Rp. 750.000,-
PESAN SEKARANG JUGA! Klik DISINI atau email ke bioenerginews@gmail.com, atau Anda juga bisa SMS ke 081 727 4077 (XL)
Klik www.bioenergicenter.com atau www.bioenergi.co.id
wah pengen banget beli kasetnya, tapi sayang harganya mahal hehehe
BalasHapus